Rahayu....!
Semedi
Samadi berasal dari kata Sam artinya besar dan Adi artinya bagus atau indah. Seseorang
yang melakukan samadi adalah seseorang yang mengambil posisi-patrap untuk meraih budi yang besar, indah dan suci. Budi
suci adalah budi yang diam tanpa nafsu, tanpa keinginan dan pamrih apapun. Inilah kondisi suwung (kosong) tetapi sebenarnya ada
aktifitas dari getaran hidup murni, murni sebagai sifat-sifat hidup dari Tuhan.
Budi suci terlihat seperti cahaya
atau sinar yang disebut Nur. Nur itu adalah hati dari budi. Kesatuan dari budi
dan nur secara mistis disebut curigo
manjing warongko atau bersatunya kawula dan Gusti atau juga biasa
digambarkan Bima manunggal dengan Dewa Ruci.
Istilah lainnya ialah Pangrucatan atau Kamukswan. Pangrucatan
itu artinya dilepas. Apa yang dilepas? Pengaruh dari nafsu. Mukswa artinya dihapus. Apa yang
dihapus? Pengaruh dari nafsu. Oleh karena itu samadi adalah satu proses dari
penyucian budi. Budi menjadi nur. Di dalam nur ini, kawula bisa berkomunikasi
dengan Gusti untuk menerima tuntunan sesuai dengan kedudukannya sebagai kawula.
Waktu bersamadi orang bisa mengambil
posisi duduk atau tidur telentang diatas tempat tidur. Pilihlah tempat yang
bersih, tenang dan aman, bernafaslah dengan santai, pada posisi tidur kaki
diluruskan, kedua tangan diletakkan didada. Dengarkanlah dengan penuh perhatian
suara nafas dengan tenang, menghirup dan mengeluarkan udara melalui hidung. Ini
akan membuat pikiran menjadi tidak aktif. Nikmatilah suara nafas dengan jalan
menutup mata, ini sama seperti kalau memusatkan pandangan kepada pucuk hidung.
Dengan melakukan ini, pikiran
dinetralisir demikian juga angan-angan dan pengaruh panca indera. Sesudah itu
nafsu dinetralisir didalam indera ke enam. Bila berhasil orang akan berada
dalam suwung dan nur mendapatkan tuntunan mistis yang simbolis.
Manusia diciptakan oleh Tuhan,
manusia adalah makluk yangmempunyai :
1. Badan jasmani = badan
kasar.
2. Badan jiwa = badan alus.
3. Badan cahaya = nur atau
suksma
Dengan susunan seperti tersebut
diatas, diharapkan akan mampu mengetahui Sangkan
Paraning Dumadi (makna perjalanan kehidupan).
Memahami Jagad Raya.
Sebelum adanya jagad raya, tidak ada
apa-apa kecuali kekosongan dan suwung.
Didalam suwung terdapat sifat-sifat
hidup dari Tuhan. Jagad Raya adalah suatu Causa prima. Sifat-sifat hidup Tuhan
terasa seperti getaran dan getaran ini terus menerus.
Ada tiga elemen yang terdiri dari :
1. Elemen merah dengan sinar
merah, ini panas
2. Elemen biru dengan sinar
biru, ini dingin
3. Elemen kuning dengan sinar
kuning, ini menakjubkan.
Elemen-elemen ini selalu bergetar.
Sebagai hasil dari perpaduan ketiga elemen tersebut, elemen ke-empat lahir
dengan warna putih atau putih keperak-perakan dan inilah yang disebut nur. Nur
itu adalah sari dari jagad raya, ada yang menjadi calon planet, ada yang
menjadi badan budi atau jiwa yaitu badan jiwa dari manusia. Ketika nur menjadi
sari dari badan jasmani manusia, itu artinya di dalam jagad raya dan galaksi
akan selalu dilahirkan planet-planet dan bintang-bintang baru. Kondisi dari plenet-planet
yang baru dilahirkan bisa berbeda antara yang satu dengan yang lain, karena
tergantung kepada pengaruh dari tiga elemen tersebut, ada planet yang bisa
dihuni dan yang tidak bisa dihuni. Rahayu....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar