Jumat, 25 Januari 2013

Bag 1 Dasar Meditasi Kaweruh Jendra Hayuningrat

Terjemahan Dhawuh Ki Wongsojono
Oleh : Budi Siswanto
          Salam Rahayu! Kaweruh Jendra Hayuningrat yang selanjutnya disingkat menjadi kaweruh Jendra, adalah ilmu kuno yang diwariskan oleh leluhur secara turun-temurun, baik dengan regenerasi maupun dengan cara berguru pada guru lantaran atau pamencar kaweruh kasepuhan. Meditasi dalam Kaweruh Jendra selalu diawali dengan menata nafas, bukan mengolah nafas, menahan nafas atau menghembuskan nafas. Jadi nafas merupakan kunci dalam menjalani meditasi yang diajarkan pada setiap siswa kaweruh Jendra.
          Dengan bermeditasi seseorang dapat berkomunikasi dengan Guru Sejatinya atau yang lazim disebut Guru Bathin dan berkomunikasi dengan Guru Sejati akan menghasilkan pencerahan. Pencerahan adalah suatu keadaan dimana seseorang akan mengalami keajaiban dengan bangkitnya daya kesadaran diri.
      Berabad-abad yang lalu orang sudah mengenal Guru Sejati dengan ditandai bangkitnya daya kesadaran diri, sehingga orang yang mengalami pencerahan mampu melakukan keajaiban-keajaiban seperti menjadi filsuf, pelukis, composer, penemu-penemu tehnologi, penyembuh dan penerawang masa yang akan datang dll.
Simbol Sastra Jendra Hayuningrat
         Karena daya kesadaran diri begitu besar dan kuat, maka tidak banyak orang yang berkenan untuk mengajarkanya, jadi mereka lebih memilih merahasiakannya. Orang-orang yang mengalami pencerahan menganggap, bahwa daya kesadaran diri ini sangat membahayakan bagi orang yang belum siap secara mental dalam mempergunakannya, mereka mengkawatirkan pengetahuan ini jatuh pada tangan orang yang salah.  Disalah satu catatan sejarah barat, ada seseorang yang telah mengalami pencerahan dan akhirnya menjadi penyembuh, dia adalah Hermes. Hermes telah merahasiakan semua catatan-catatan pentingnya selama dia melakukan pencarian daya gaib tersebut, walaupun dia berhasil dan akhirnya menjadi seorang penyembuh dimasa itu. Karena begitu rapatnya Hermes menutupi rahasia tersebut, maka munculah kata-kata “Hermetic” yang artinya “tersimpan rapat-rapat”.
 
Meditasi Dasar
          Begitu pula halnya di tanah Jawa, mengenai Guru Sejati ini telah menjadi sesuatu hal yang penting, sampai-sampai kerahasiaanya dijaga dalam bentuk ancaman terkena tulak atau bendu ( ind. Dosa ), mengenai cerita ini bisa kita baca di Kitab Arjuna Wiwaha Pupuh Sinom hal.26 “Sungguh mengherankan, tidak seperti permintaan putri saya yang satu ini, yakni dia tak perduli siapapun orangnya yang mau melamar, yang penting orang tersebut bisa menjabarkan Sastra Jendra hayuningrat.”. Lalu jawab Prabu Donorejo : “padahal ilmu Sastra Jendra hayuningrat itu sebagai ilmu rahasia dunia (esoterism) yang dengan sengaja dirahasiakan oleh Sang Hyang Jagad Pratingkah.”Selanjutnya Prabu Donorejo menyampaikan: “Sebab, tak seorangpun diperbolehkan mengucapkan dan  memaparkan apalagi menjabarkannya, Jikalau hal itu benar-benar di lakukan, maka orang tersebut akan  mendapat bendhu, tulah atau laknat dari sang Hyang  Wenang, sekalipun dia seorang pinandita yang sudah bertapa dan menyepi bertahun-tahun lamanya di gunung. Terkecuali beliau adalah pinandita yang sudah ditunjuk oleh Sang Hyang Jagad Pratingkah sebagai pamencar.  Baiklah, saya akan coba menjelaskan dan berterus terang kepada ayahanda Prabu, tentang apa yang menjadi permintaan putri paduka. Karena ayahanda prabu adalah seorang pinandita yang memiliki ilmu Sastra Jendra Hayuningrat.” ( terjemahan kitab Arjuna Wiwaha : Pupuh Sinom pada halaman : 26 ). Rahayu!