Senin, 29 April 2013

Bag 2. MENYIBAK TABIR SASTRA MANTRA

Berikut saya kutipkan tulisan dari “www. majelisrasulullah.org kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda, Saudaraku yg kumuliakan :

1. Jika benda / air yg dido’a-kan itu diperbolehkan, sebab Rasul saw juga melakukannya, dan seluruh madzhab membolehkannya, yg dilarang adalah memperbudak jin atau mempertuannya, akan tetapi jika dibantu oleh jin maka boleh selama tak memperbudak dan mempertuannya. 

2. Minta di-do’a-kan pada orang shalih ( Guru Lantaran ), itu sangat diperbolehkan dan sunnah, demikian teriwayatkan pada riwayat hadist shahi.

3. Beda-nya antara dukun dan shalihin
Dukun adalah yg memperbudak jin atau mempertuan jin, ia (dukun) jika bekerja dibantu dengan alat-alat perantara mistik, seperti kartu China ( Lintrik, remi ), boneka berbentuk orang-orangan, keris dll, mestilah cara kerjannya hanya dirumahnya dan wajahnya kelam menakutkan ( perewangan ), tidak sejuk dan tidak damai. Ada biaya yang harus dibayarkan sebagai tebusan, sebab bayaran itu akan dipakai belanja berbagai hal keperluan atau kebutuhan si Jin yang telah membantunya. 

Jikalau orang shalih ( Guru lantaran ) tekun beribadah, selalu berbicara dengan tersenyum, wajahnya tenang dan menyenangkan, apabila dekat atau duduk di sekitarnya, akan timbul perasaan damai dan sejuk. Bertanya pada orang shalih boleh, karena Rasul saw bersabda : hati-hatilah pada firasat serta petunjuknya  orang beriman ( Guru Lantaran ), sesungguhnya mereka melihat masa depan dengan cahaya Allah yang tinggal didalamnya ( Guru Sejati )

4. Menyembah selain Allah hukumnya syirik, namun memperbudak jin adalah dosa besar dan bukan syirik, mempertuannya pun bisa terjeblos dalam kemusyrikan jika memuliakannya lebih dari Allah swt

Berikut saya tampilkan dalil-dalil tabarruk (mengambil berkah) TABARRUK (mengambil keberkahan dari bekas atau tubuh shalihin), seperti potongan rambut, potongan kuku, jejak telapak kaki, piring beka makannya, baju bekas dipakai olehnya dll. semua itu diperkenan di jadikan sikep / ajimat karena potongan-potomgan / bagian dari tubuh orang yang sudah mengalami pencerahan, memiliki energi alam semesta.  Banyak orang yang keliru memahami makna hakikat tabarruk dengan Nabi Muhammad saw, peninggalan-peninggalannya Nabiyullah Muhammad saw, ahlulbaitnya saw dan para pewarisnya yakni para ulama, para kyai dan para wali.

Karena hakekat yang belum mereka pahami, mereka berani menilai kafir (sesat) atau musyrik terhadap mereka yang bertabarruk pada Nabi Muhammad saw atau para ulama dan guru-guru lantaran. Sebagaimana firman Allah swt : “Berkatalah Nabi mereka pada mereka, bukti bahwa ia diberi kekuasaan adalah peti ( Tabut perjajian dengan Allah ) yg didalamnya terdapat ketenangan dari Tuhan kalian, dan bekas bekas peninggalan keluarga Musa (as) dan Keluarga Harun (as) yang dibawakan oleh Malaikat, sungguh pada hal itu terdapat tanda tanda jika kalian benar benar beriman” (QS Al Baqarah 248). 

Maka azimat (Ruqyyat) dengan huruf arab ataupun yang lainnya merupakan hal yang diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah swt. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dengan tulisan ayat atau doa disebutkan pada kitab Faidhulqadir Juz 3 hal 192, dan Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal.316/317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat ayat Alqur’an. Mengenai azimat (Ruqyyat) dg huruf arab merupakan hal yg diperbolehkan, selama itu tidak menduakan Allah swt. Sebagaimana dijelaskan bahwa azimat dg tulisan ayat atau doa disebutkan pd kitab Faidhulqadir Juz 3 hal 192, dan Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal.316/317, dan masih banyak lagi penjelasan para Muhadditsin mengenai diperbolehkannya hal tersebut, karena itu semata mata adalah bertabarruk (mengambil berkah) dari ayat ayat Alqur’an. 

Mengenai benda-benda keramat, maka ini perlu penjelasan yg sejelas jelasnya, bahwa benda benda keramat itu tak bisa membawa manfaat atau mudharrat, namun mungkin saja digunakan Tabarrukan (mengambil berkah) dari pemiliknya dahulu, misalnya ia seorang yg shalih ( Guru Lantaran ), maka sebagaimana diriwayatkan : 

Para sahabat seakan-akan hampir saling bunuh saat berdesakan berebutan air bekas wudhunya Rasulullah saw (Shahih Bukhari Hadits no. 186).

• Allah swt menjelaskan bahwa ketika Ya’qub as dalam keadaan buta, lalu dilemparkanlah ke wajahnya pakaian Yusuf as, maka iapun dapat melihat kembali. 

Sebagaimana Allah menceritakannya dalam firman-Nya SWT : “(berkata Yusuf as pada kakak kakaknya) PERGILAH KALIAN DENGAN BAJUKU INI, LALU LEMPARKAN KEWAJAH AYAHKU, MAKA IA AKAN SEMBUH DARI BUTANYA” (QS Yusuf 93), dan pula ayat : “MAKA KETIKA DATANG PADANYA KABAR GEMBIRA ITU, DAN DILEMPARKAN PADA WAJAHNYA (pakaian Yusuf as) MAKA IA (Ya’qub as) SEMBUH DARI KEBUTAANNYA” (QSYusuf 96).

 Ini merupakan dalil "Alqur’an ", bahwa benda/pakaian orang orang shalih dapat menjadi perantara kesembuhan dengan izin Allah tentunya, kita bertanya mengapa Allah sebutkan ayat sedemikian jelasnya?, apa perlunya menyebutkan sorban yusuf dg ucapannya : PERGILAH KALIAN DENGAN BAJUKU INI, LALU LEMPARKAN KEWAJAH AYAHKU, MAKA IA AKAN SEMBUH DARI BUTANYA”.

untuk apa disebutkan masalah baju yg dilemparkan kewajah ayahnya?, agar kita memahami bahwa Allah SWT memuliakan benda benda yg pernah bersentuhan dengan tubuh hamba hamba Nya yg shalih. kita akan lihat dalil dalil lainnya. 

• Setelah Rasul saw wafat maka Asma binti Abubakar shiddiq ra menjadikan baju beliau saw sebagai pengobatan, bila ada yg sakit maka ia mencelupkan baju Rasul saw itu di air lalu air itu diminumkan pada yg sakit (shahih Muslim hadits no.2069).



Sebelum beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk memberi Like dan Share serta G+1 pada artikel ini, dengan demikian artikel ini juga dapat dibaca oleh sahabat, teman dan orang terdekat Anda serta orang yang membutuhkannya.

Untuk menambah wawasan Anda dalam memahami agama-agama lain, kunjungi juga Kaweruh Transparan , sebuah blog yang memaparkan perjalanan spiritual agama-agama yang ada di muka bumi ini. Terimakasih atas kunjungan Anda dan salam sukses untuk Anda sekalian..... Rahayu..!