Minggu, 28 April 2013

Bag 1. MENYIBAK TABIR SASTRA MANTRA

Sastra Mantra / Sikep / Jimat

Karena sudah tren, walaupun dunia ini sudah berkembang, orang masih mengenal Sikep / azimat bahkan memanfaatkannya sebagai sarana berbagai keperluan sangatlah penting dan wajib untuk di informasikan atau disosialisasikan informasi yang detail arti dari suatu azimat, agar semakin faham dan dapat dijadikan tolak ukur untuk mengurungkannya atau melangkah dalam menjadikannya sebagai sebuah sarana.

Banyak topik membicarakan hal SASTRA MANTRA / azimat dari berbagai sudut pandang, tetapi disini saya mencoba menyuarakan suatu yang berbeda dan dengan kaca mata realita dimasyarakat dalam bentuk apa adanya. Sehingga jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang selama ini berkumandang paling tidak dapat jawaban walau sedikit tapi bermanfaat.

Azimat adalah suatu benda atau sejenisnya yang disakralkan oleh pembuatnya atau pemakainya. Azimat ada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, batu, air yang mengkristal, hewan, manusia, dan bahan lainnya yang sengaja dibuat oleh manusia atau tercipta oleh proses alam dan ada juga dari alam ghaib.

Kalau kita dengar sebuah kalimat dengan sebutan Azimat, tentu kita akan terbayang hal-hal yang gaib. Karena memang umumnya azimat berkaitan dengan hal semacam itu meski tidak semuanya benar.

Ada juga azimat yang disebut tangkal atau benda keberuntungan. Biasanya benda keberuntungan ini berupa benda natural atau benda biasa tiada berisi magic tetapi sudah disakralkan karena telah memiliki sejarah tertentu dari pemilik pertama atau turun temurun.

Seluruh suku dalam kultur budaya, baik satu negara maupun negara berbeda memiliki rajah ( Sastra Tulis ) masing-masing. Ada yang rajah itu dijadikan suatu ajimat atau tangkal bahkan ada juga dijadikan sebagai suatu peninggalan purbakala yang terus dilestarikan dan dijaga . Kalau di indonesia sungguh banyak terdapat rajah-rajah terkemuka seperti pada suku batak, jawa, kalimantan, bugis dan suku lainnya. kemudian di manca negara seperti China, Thailand, Brunai, Siam, Malaysia, Singapua, India, bahkan negara super power seperti Amerika dan Eropa juga memiliki rajah-rajah terkemuka.

Seorang penganut ilmu hikmah misalnya, untuk melaksanakan suatu keilmuan mereka memakai 2 (dua) metode. Yang pertama yaitu dengan membaca ayat2 suci sebagai wiridan (diualang-ulang dengan jumlah tertentu pada waktu tertentu), yang kedua yaitu menggunakan ilmu hikmah melalui ayat2 yang dituliskan pada media tertentu atau biasa diistilahkan dengan ilmu rajah.



Sebelum beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk memberi Like dan Share serta G+1 pada artikel ini, dengan demikian artikel ini juga dapat dibaca oleh sahabat, teman dan orang terdekat Anda serta orang yang membutuhkannya. 

Untuk menambah wawasan Anda dalam memahami agama-agama lain, kunjungi juga Kaweruh Transparan , sebuah blog yang memaparkan perjalanan spiritual agama-agama yang ada di muka bumi ini. Terimakasih atas kunjungan Anda dan salam sukses untuk Anda sekalian..... Rahayu..!
 

Tidak ada komentar: