Rahayu....!
Dunia Mahkluk Halus atau lelembut
Pada kenyataannya banyak orang yang
tertarik menelaah pada dunia mahkluk halus, barang kali mereka mendengar
beberapa cerita atau membaca tulisan atau dari buku-buku. Bagi orang yang telah
mencapai ilmu sejati dalam kejawen atau mungkin yang sudah menguasai
metafisika, dunia mahkluk halus itu biasa adanya, bukannya omong kosong.
Dibawah ini digambarkan informasi dari dunia-dunia mereka versi kejawen, dimana
(lebih dari satu dunia) paling tidak yang terjadi ditanah Jawa.
Banyak ahli kejawen mempunyai
pendapat yang sama bahwasanya di dalam dunia yang satu dan sama ini, sebenarnya
dihuni oleh tujuh macam alam kehidupan, termasuk alam yang dihuni oleh manusia.
Di dunia ini memiliki tujuh saluran kehidupan yang ditempati oleh
bermacam-macam mahkluk. Mahkluk-mahkluk dari tujuh alam tersebut, pada
prinsipnya mereka mengurusi alamnya masing-masing, aktivitas mereka tidak
bercampur setiap alam mempunyai urusannya masing-masing. Dari tujuh alam itu
hanyalah alamnya manusia yang mempunyai matahari dan penduduknya yang terdiri
dari manusia, binatang dan lain-lain mempunyai badan jasmani.
Penduduk dari 6 alam yang lain
mereka mempunyai badan dari cahaya (badan cahya) atau yang secara populer
dikenal sebagai mahkluk halus (wong alus, mahkluk yang tidak kelihatan). Di 6
alam itu tidak ada hari yang terang berderang karena tidak ada matahari.
Keadaannya seperti suasana malam yang cerah dibawah sinar bulan dan
bintang-bintang yang terang, maka itu tidak ada sinar yang menyilaukan seperti
sinar matahari atau bagaskoro.
Konon ada 2 macam mahkluk halus:
mahkluk halus asli yang memang dilahirkan (diciptakan) sebagai mahkluk halus
dan mahkluk halus yang berasal dari manusia yang telah meninggal. Seperti juga
manusia ada yang baik dan jahat, ada yang pintar dan bodoh.
Mahkluk-mahkluk halus yang asli
mereka tinggal di dunianya masing-masing, mereka mempunyai masyarakat maka itu
ada mahkluk halus yang mempunyai kedudukan tinggi seperti Raja-raja, Ratu-ratu,
Menteri-menteri dan lain-lain, sebaliknya ada yang berpangkat rendah seperti
prajurit, pegawai, pekerja dan lain-lain.
Merkayangan
Kehidupan di saluran ini hampir sama
seperti kehidupan di dunia manusia, kecuali tidak adanya sinar terang seperti
matahari. Dalam dunia merkayangan
mereka merokok, rokok yang sama seperti dunia manusia, membayar dengan uang
yang sama, memakai macam pakaian yang sama, ada banyak mobil yang jenisnya sama
di jalan-jalan, ada banyak pabrik-pabrik persis seperti di dunia manusia. Yang
mengherankan adalah, mereka itu memiliki tehnologi yang lebih canggih dari
manusia, kota-kotanya lebih modern ada pencakar langit, pesawat-pesawat terbang
yang ultra modern dan lain-lain.
Ada juga hal-hal yang mistis di
dunia merkayangan ini, kadang-kadang
bila perlu ada juga manusia yang diundang oleh mereka antara lain untuk
melaksanakan pertunjukkan wayang kulit, menghadiri upacara perkawinan, bekerja
di batik, rokok dan manusia-manusia yang telah melakukan pekerjaan di dunia
tersebut, mereka itu dibayar dengan uang yang syah dan berlaku seperti mata uang
di dunia ini.
Jin - Siluman
Mahkluk halus ini konon suka tinggal
didaerah yang ber-air seperti di danau-danau, laut , samudera dan lain-lain,
masyarakat siluman diatur seperti masyarakat jaman kuno. Mereka mempunyai Raja,
Ratu, golongan aristokrat, pegawai-pegawai kerajaan, pembantu-pembantu,
budak-budak dll. Mereka bisa tinggal di keraton-keraton, rumah-rumah bangsawan,
rumah-rumah yang bergaya kuno dan lain-lain.
Kalau orang pergi berkunjung ke
Solo-Yogyakarta atau Jawa Tengah, orang akan mendengar cerita tentang beberapa
siluman antara lain: Kanjeng Ratu Kidul (Ratu Laut Selatan), Ratu legendaris,
berkuasa dan amat cantik, yang tinggal di istananya di Laut Selatan, dengan
pintu gerbangnya Parangkusumo.
Parangkusumo ini terkenal sebagai
tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul, dalam
pertemuan itu, Kanjeng Ratu Kidul berjanji untuk melindungi semua raja dan
kerajaan Mataram.
Beliau mempunyai seorang patih
wanita yang setia dan sakti yaitu Nyai Roro Kidul, kerajaan laut selatan ini
terhampar di Pantai Selatan Pulau Jawa, di beberapa tempat kerajaan ini
mempunyai Adipati. Seperti layaknya disebuah negeri kuno di kerajaan laut
selatan ini juga ada berbagai upacara, ritual dan lain-lain dan mereka juga
mempunyai angkatan perang yang kuat.
Sarpo Bongso (Penguasa Rawa Pening)
Sebuah danau besar yang terletak di
dekat kota Ambarawa antara Magelang dan Semarang. Sarpo Bongso ini siluman
asli, yang telah tinggal di telaga itu untuk waktu yang lama bersama dengan
penduduk golongan siluman. Sedangkan kanjeng Ratu Kidul bukanlah asli siluman,
beberapa abad yang lalu beliau adalah seorang Gusti di kerajaan di Jawa, tetapi
patihnya Nyai Roro Kidul adalah siluman asli sejak beberap ribu tahun yang
lalu.
Kajiman
Mereka hidup dirumah-rumah kuno di
dalam masyarakat yang bergaya aristokrat, hampir sama dengan bangsa siluman
tetapi mereka itu tinggal di daerah-daerah pegunungan dan tempat-tempat yang
berhawa panas. Orang biasanya menyebut meraka Jim.
Demit
Bangsa ini bertempat tinggal di
daerah-daerah pegunungan yang hijau dan lebih sejuk hawanya, rumah-rumah mereka
bentuknya sederhana terbuat dari kayu dan bambu, mereka itu seperti manusia
hanya bentuk badannya lebih kecil. Disamping masyarakat yang sudah teratur
seperti merkayangan, siluman, kajiman, dan demit masih ada dua lagi (perlu
penjelasan lebih detail), secara singkat kedua masyarakat itu adalah untuk
mereka yang jujur, suci dan bijak.
Mahkluk halus, roh manusia yang tidak sempurna.
Disamping tujuh macam alam permanen
tersebut, ada sebuah saluran yang terjepit, dimana roh-roh dari manusia-manusia
yang jahat menderita karena kesalahan yang telah mereka perbuat pada masa lalu,
ketika mereka hidup sebagai manusia.
Manusia yang salah itu pasti
menerima hukumaan untuk kesalahan yang dilakukannya, hukuman itu bisa dijalani
pada waktu dia masih hidup di dunia atau lebih jelek pada waktu sesudah
kehidupan (afterlife) diterima oleh
orang-orang yang sudah melakukan: fitnah, tidak jujur, prewangan (orang yang
menyediakan raganya untuk dijadikan medium oleh mahkluk halus) blakmagic, guna-guna yang membuat orang
lain menderita, sakit atau mati, pengasihan supaya dikasihi oleh orang lain
dengan cara-cara yang tidak wajar, membunuh orang, perbuatan yang nista,
dll.
Memuja berhala untuk menjadi kaya
(pesugihan) yang dimaksud dengan berhala dalam kejawen bukanlah patung-patung
batu, tetapi adalah sembilan macam mahkluk halus yang katanya, suka menolong
manusia supaya menjadi kaya dengan kekayaan meterial yang berlimpah. Pemujaan
terhadap kesembilan mahkluk jahat itu merupakan kesalahan fatal, mereka itu
bila dilihat dengan mata biasa kelihatan seperti: Jaran Penoreh (kuda yang kepalanya menoleh kebelakang), Srengara Nyarap (anjing menggigit), Bulus Jimbung (kura-kura yang besar), Kandang Bubrah (kandang yang rusak), Umbel Molor (ingus yang menetes tak
henti-hentinya), Kutuk Lamur (ikan
gabus yang penglihatannya tidak terang), Gemak
Melung (burung hantu yang
berkicau), Codot Ngising (kelelawar
berak), dan Bajul Putih (buaya
putih).
Bagi mereka yang telah melakukan
kesalahan dengan jalan memuja atau menggunakan
jasa-jasa baik berhala diatas, mereka tentu akan mendapat hukuman
sesudah kematiannya, badan dan jiwa mereka mendapat hukuman persyaratan sangkan paraning dumadi (datang dari
suci, di dunia ini hidup suci dan kembali lagi ke suci).
Ini merupakan hukuman yang teramat
berat, tidak ada penderitaan yang seberat ini, maka itu setiap orang harus
berusaha untuk menghindarinya. Bagaimana caranya? Mudah saja: bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa dengan melakukan perbuatan yang baik dan benar,
berkelakuan baik, jujur, suka menolong, jangan menipu, jangan mencuri, jangan
membunuh, jangan menyiksa, jangan melakukan hal-hal yang jelek dan nista. Ada
pepatah Jawa yang bunyinya: “Urip iku
mung mampir ngombe. “ Artinya hidup didunia ini hanyalah untuk mampir
minum, itu artinya orang hidup didunia ini hanya dalam waktu singkat maka itu
berbuatlah yang pantas (pener). Rahayu....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar