Oleh Budi Siswanto
Dalam Kaweruh Jendra Hayuningrat, setidaknya diajarkan dua tradisi ritual tolak hujan. Pada umumnya pawang tidak diperkenankan menyentuh
air dan harus puasa ngebleng (tidak makan, minum dan tidur). Sebaliknya, jika
yang diminta adalah datangnya hujan, maka yang dilakukan harus banyak kungkum
(berendam) di sungai sambil membaca mantranya. Untuk memiliki ilmu ini,
sebelumnya harus tirakat sehari semalam pada hari Kamis tepatnya di bulan Suro
mantranya : Wahyu Jendra Hayuningrat, Hyang Agung, Hyang Sukma, Guru
Sejati…Bathara Surya, Surya
Kantha, Danyang
smorobumi-ne desa…..........(nama desa), Kulo asung dhaharan gondho
arum, sekar arum lan oborampe wujud cuk bakal, saperlu nyuwun tulung, silak-aken mendung pedut kang wonten sak ndhuwure
desa..............(nama desa), pinaringan bentere sonare sang Bathara Surya. Langite padang njinglang, hawane panas ngenthak-ngenthak.
Lalu baca : (Wa’iya kanas sta’in wujudku byak-byak-byak, alamtaro kaifa-fa Allahrobukah
byas-byas-byas. 222x)
Sedangkan jika tujuannya untuk meminta turunnya
hujan, mantranya dirubah; …Bathara Surya, Surya Kantha, Danyang…(nama desa),
Saya minta bantuanmu mendatangkan hujan, pinaringan
kringete sang Bathara Surya. Ketika ada orang datang minta bantuan
menyingkirkan atau mendatangkan hujan, mintalah agar membawa sebungkus rokok apa saja boleh
jenis rokoknya.
Lelaku atau
persyaratan :
Pertama, Siapakan sesaji : Cuk bakal, nasi rasul, sekar
telon, gula dan bubuk kopi, damar kambang, tosan aji atau gaman-gaman lainya
kalau ada.
Lalu Anda
berdiri di tengah halaman rumah. Baca mantranya tiga kali, diakhiri dengan
menghisap asap rokok yang dibawakan oleh tamu yang memohon panerang Hujan. Dan dengan begitu
anda berarrti menyetujui mem-pawangi hujan, dengan
waktu yang ditentukan agar hujan itu menyingkir atau datang. Maka anda harus
melakukan pantangan tidak makan, minum dan tidak tidur. Itupun masih ditambah
menjauhi air (jika menyingkirkan hujan) dan banyak kungkum (jika mendatangkan
hujan).
Larangan Pelaku atau pemohon dalam memindahkan hujan:
Ø
Dilarang mandi selama menghendaki cuaca tetap
kering
Ø Dilarang merendam apapun, seperti : Baju, Handuk, sapu-tangan, Piring di
Cucian piring, Rebusan telor, cabe atau bumbu masak lainya.
Ø Dilarang mencuci baju, cuci sepeda motor, menyiram tanaman di pot dan
ngepel rumah.
Ø Setiap minum sebaiknya jangan disisakan, langsung habis. Jika
kepentingannya menyangkut harkat orang banyak, sebaiknya puasa 12 jam selama
pelaksanaan.
Ø
Jangan tidur dengan di sengaja ataupun tidak
sengaja.
Kedua, berziarah ke makam leluhur orang yang
minta bantuan. Saat berziarah juga melakukanlah ritual ziarah. Membaca doa-doa
dan bertawasul, seolah-olah berbicara dengan arwah orang yang sedang diziarahi,
“Eyang karena panjenengan
sudah tidak makan nasi dan garam, dan tiap hari panjenengan
makan doa, maka kekuatan batin panjenengan tentu lebih
kuat. Karena itu, saya
mohon bantuan dalamn doa, agar apa
yang saya lakukan
dapat menghalau atau
mendatangkan hujan ini, dikabulkan oleh Gusti.”
Pulang dari ziarah,mendatangi ke rumah orang yang
minta bantuan itu. Mintalah sekepal nasi dan garam
kasar dan membaca “ Gusti…batalkan jawah nipun. Gusti…batalkan jawah nipun, Gusti…batalkan jawah nipun”.
Sebaliknya,
jika yang dikehendaki orang yang minta bantuan itu datangnya hujan, ucapannya
diganti menjadi : “Gusti….., siosaken jawah
hujan. Gusti….., siosaken jawah
hujan. Gusti….., siosaken jawah
hujan”
Setelah itu,
nasi dan garam kasar itu dibuang di atas genteng. Jika rumahnya terdiri dari
dua bangunan, maka tempat yang dipilih adalah atas genteng bagian tengah,
dilanjutkan dengan mengucapkan niat yang susunan katanya diciptakan sendiri.
Dengan tujuan, mohon diberi kemampuan oleh Tuhan agar hujan yang semestinya
turun, untuk sementara disingkirkan ke arah
barat desa yang paling jauh,
begitu halnya untuk arah utara, timur dan selatan. Sebenarnya dalam melakukan
ilmu ini, tidak perlu puasa. Cukup berpantang tidak makan dan minum di rumah
orang yang mem-minta
bantuan.
Namun jika ingin melakukan puasa sebagai bentuk dari
kesungguhan dalam meminta kepada Tuhan itu lebih bagus,
ya itung-itung latihan ikhlas membantu orang lain. Perlu di ingat.... Sesungguhnya hanya Tuhan yang dapat memberhentikan
hujan.
Salam _()_ Rahayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar